PMI Kota Bukitttinggi Terpilih Sebagai Crew Ambulans Terbaik di Sumbar

    PMI Kota Bukitttinggi Terpilih Sebagai Crew Ambulans Terbaik di Sumbar
    H. Chairunnas Ketua PMI Kota Bukittinggi

    BUKITTINGGI--PMI kota Bukittinggi menjadi  nomor satu terbaik untuk crew ambulans se - Sumatera Barat dari 19 Kota dan Kabupaten.

    Disampaikan ketua PMI kota Bukittinggi H.Chairunnas pada awak media di kantor Muaro Bangunan Tarok Bukitttinggi, pada Kamis (2/12), bahwa baru Bukitttinggi yang pertama yang  mendatangkan pelatih nasional untuk  crew ambulans yang bertaraf nasional dan wajib harus ada dua orang pelatih yang bersertifikat Internasional.

     "Dua pelatih internasional yang didatangkan agar yang dilatih sudah punya bekal, dan sudah mengetahui apa yang harus dikerjakan, " jelas Chairunnas.

    Ditambahkannya, salah satu visi misi PMI  adalah menjadi organisasi kemanusiaan terdepan yang memberikan layanan berkualitas kepada masyarakat sesuai dengan Prinsip-prinsip Dasar Gerakan Internasional Palang Merah.

    PMI mempunyai tugas pokok serta visi misi yang sudah tercantum di dalam Undang-undang nomor 1 tahun 2018 idasar landasan dasar PMI untuk bergerak.

    Ada 8 tugas pokok PMI yang tercantum dalam undang-undang, dan dari 8 tugas pokok yang penting itu daerah kita ada 2 tugas pokok yang penting untuk jadikan pelayanan ini maksimal kepada masyarakat.

    "Dua tugas pokok itu bertujuan untuk mendidik masyarakat dan mengerti dengan pertolongan pertama karena tugas pokok PMI adalah pertolongan pertama bukan untuk merawat itu urusan rumah sakit, "

    dan yang kedua adalah membantu program pemerintah Daerah dalam bidang sosial dan kemanusiaan, "  ujar H. Chairunnas yang juga owner dari Muaro Bangunan.

    Menurut H.Chairunnas, target kita jadi terbaik adalah bagaimana menjalankan tugas yang sudah diberikan sistem-sistem pemerintahan relawan pembenahan  administrasi dan pembenahan disiplin diri  Makanya kita adakan pelatihan syarat pelatihan secara nasional pelatih nasional harus 2 orang baru bisa dinyatakan itu pelatih nasional dari Sumatera Barat tidak bisa mengadakan itu 

    Relawan yang jadi ujung tombak dari PMI punya suatu pemikiran yang jelas jelas dan cara tindakan yang sudah terdidik  dari sanalah kita mulai awal yang bergerak untuk menjadikan yang tangguh dengan hastag yang kita bikin PMI siap bantu PMI peduli PMI bersama untuk kemanusiaan 

    Kita punya relawan yang siap terjun ke masyarakat dengan ilmu yang sudah tahan uji, artinya mereka sudah kita didik menjadi seorang relawan untuk pertolongan pertama dan itupun harus ada diklat pelatihan selama 20 hari.

    Dijelaskannya, tugas PMI adalah bukan untuk perawatan, perawatan adalah urusan rumah sakit tetapi pertolongan pertama adalah urusan PMI.

    "Bagaimana mengangkat orang tabrakan dan mengangkat orang lumpuh, itu harus ada ilmunya makanya kita adakan pelatihan - pelatihan, " jelasnya.

    Tidak saja untuk manusia untuk binatang pun kita pelajari .Contoh ada ular yang dipukul masyarakat karena masuk ke rumah, kita katakan jangan dipukul.kita ambil baik baik kita lepaskan dia di alam bebas.

    "Kita berharap PMI ini bisa dicintai orang dicintai masyarakat, dan PMI tidak memandang suku, ras, partai, agama, "  tutup Chairunnas.

    Enrekang Belanda Pertanian Digital Bukittinggi Sumatera-Barat
    Linda Sari

    Linda Sari

    Artikel Sebelumnya

    Lurah Aur Kuning: Saya Sangat Gembira Dengan...

    Artikel Berikutnya

    Pemko Bukittinggi Targetkan Capaian Vaksinasi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kunjungan Kerja Kepala Keuangan Kodam Iskandar Muda ke Korem 012/TU
    Dukung Asta Cita Presiden RI, Panglima TNI Tinjau Program Ketahanan Pangan Kodam IV/ Diponegoro
    Hendri Kampai: Indonesia Hanya Butuh Pemimpin Jujur yang Berani
    Bakamla RI Berikan Pertolongan Medis ABK KM Lintas Samudra 2 di Perairan Natuna
    Cegah Paham Radikalisme, Polri Tekankan Pentingnya Upaya Kontra Radikal 

    Ikuti Kami