Bukittinggi--Anggota DPR RI dari Komisi XI, Ade Rezki Pratama SE , MM mengadakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dengan tema"Dalam Upaya Percepatan Pencegahan Penanggulangan Stunting di Kota Bukittinggi.
Acara tersebut digelar di Aula SMAN 2 Bukitttinggi pada Rabu(26/10) dengan narasumber Poltekkes Kemenkes Padang dan dari Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi.
Hadir pada acara tersebut Wakil kesiswaan Junaidi Spd, Lurah Birugo BPK Adrian M, Sos Lurah Belakang Balok Muhammad Reza, Lurah Sapiran Kepala pusat Poltekkes Padang Yulita MMS, Anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra Muhammad Angga Alfarizi, Dinkes Bukitttingg, Kepala Puskesmas Guguk Panjang Endang Puspasari, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dan Kesiswaan, ketua Komite BPK Drs Suhardi SH, Kapolsek Kota Bukittinggi Ibu Kompol Rita dan undangan.
Dalam sambutannya Camat ABTB, Hastine Atas Asih yang baru menjabat sebagai Camat 3 bulan lebih kurang mengatakan, yang diketahui program beliau (Ade Rezki Pratama SE, MM)sangat banyak untuk kota Bukittinggi dan masyarakat Sumatera Barat.
"Seperti dalam bidang infrastruktur yang beliau laksanakan beberapa bulan yang lalu beliau memunculkan sebanyak 29 ruas jalan untuk pengaspalan di kota Bukittinggi kemudian juga selain di bidang infrastruktur juga sumber daya manusia beliau rajin melakukan sosialisasi sosialisasi untuk warga Kota Bukittinggi, " terang Hastine.
Lanjut dikatakannya, baru beberapa hari kemarin kecamatan ABTB bersama Bapak Ade melaksanakan sosialisasi bagaimana membangkitkan gairah masyarakat dimana acara tersebut berlangsung di kantor Camat kemarin beliau betul-betul menggerakkan pemikiran masyarakat
Diterangkannya, bagaimana kita bisa mencari pekerjaan di luar negeri dengan aman kemudian juga isu-isu strategis sangat pintar beliau mencari untuk stunting sekarang tema percepatan penanggulangan stunting di Kota Bukittinggi.
"Sebagai informasi untuk bapak ibu yang mungkin saja ada yang belum mengetahui bahwasanya stunting itu ada di sekitar kita dan itu harus menjadi perhatian kita bersama untuk Kecamatan ABTB kami ada tim percepatan penanggulangan stunting yang sedang kami gencarkan, " tukasnya.
Dikatakannya, Alhamdulillah Bapak Ade juga memberikan materi, terkait hal itu dan kami bersama Pak Lurah juga lebih bersemangat untuk turun ke lapangan melakukan monitoring terhadap warga kita mengenai stunting.
"Untuk kita ketahui stunting.ini bukan aib, stunting ini dapat dicegah dengan melakukan penimbangan-penimbangan di Posyandu, " ucap Hastine.
Dijelaskan Hastine, untuk itu kita harus ketahui bahwasanya stunting bukan aib, itu adalah tanggung jawab kita bersama seluruh Pemerintah dan Bapak Dewan dan seluruh masyarakat, bagaimana kita memberikan edukasi kepada warga dan ini adalah hal yang harus kita prioritaskan bersama-sama.
"Semoga nanti dengan adanya sosialisasi in kita semua yang ada di sini mendapatkan edukasi dan mendapatkan informasi yang baik dan bisa menyampaikannya secara bijak kepada masyarakat kita yang ada di sekitar lingkungan sekitar kita sehari-hari.
Selanjutnya narasumber dari Poltekkes Padang, dr Yuliva MMS juga menyampaikan sesuai dengan tema sosialisasi gerakan masyarakat hidup sehat dengan tema percepatan penanggulangan stunting di kota Bukittinggi.
"Stunting adalah kekurangan asupan gizi yang cukup lama yang terjadi pada ibu yang mengakibatkan balitanya mengalami gangguan tumbuh sehingga tubuhnya lebih pendek dibandingkan anak di usianya termasuk juga dengan gangguan untuk perkembangan otak sehingga anak dengan stunting ini memiliki dampak yang sangat luar biasa menyedihkan, " terang dr.Yuliva.
Ia mengatakan, yang pertama adalah kemampuan menangkap informasi itu agak lambat dibanding anak yang tidak stunting, kemudian gampang sakit.
"Dengan gampang sakit mudah saja terkena penyakit, karena memang gangguan gizi itu sudah terjadi sejak di dalam kandungan, nah apakah ini bisa diatasi bisa Bapak Ibu untuk gangguan ini upaya yang bisa dilakukan adalah pada 1000 hari pertama kehidupan 1000 hari pertama kehidupan.
"Di Kota Bukittinggi ada19 anak yang beresiko untuk terkena stunting, mudah-mudahan dengan adanya program pak Ade, bisa mengatasi gejala stunting ini, " harapnya.
Kemudian sambutan dari anggota DPR RI Komisi XI sekaligus membuka acara sosialisasi Ade Rezki Pratama dengan mengawali berpantun dan menceritakan sedikit masa lalunya saat sekolah di SMA 2 Bukittinggi, tahun 2003.
"Kami adakan sosialisasi tentang stunting pemerintah RI bagaimana pada hari ini membuat stunting menjadi sebuah problema yang besar dalam mengatasi stunting yang terjadi di Indonesia, "
Dikatakannya, stunting adalah gagal tumbuh yang terjadi pada bayi 1 hingga 2 tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor tertentu secara terus menerus dengan ciri-ciri badannya pendek, ketek, kulit kering dan keriput.
"Stunting dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terjadi dari 1000 pertama kehidupan.imi diakibatkan bila pasangan yang tidak mengikuti tes kesehatan saat akan melakukan pernikahan, " ujar Ade
Ia mengatakan, besar peran dari orang tua untuk saling memonitor bagaimana sepasang wanita dan pria harus tetap sehat.
"Kemudian stunting diakibatkan karena tidak tersedianya air bersih yang cukup, stunting diakibatkan oleh tidak tersedianya rumah-rumah yang layak, " katanya.
Lanjut katanya, terkait dengan sanitasi ada juga wilayah atau rumah yang belum memiliki jamban atau WC yang sehat.Lalu stunting diakibatkan oleh pola asuh tidak hanya di negara berkembang tetapi didaratan Eropa.
"Stunting diakibatkan oleh pernikahan dini karena ada juga karena dijodohkan, atau terlanjur cinta, akhirnya bisa menjadi prematur anak yang dilahirkan tersebut, " imbuhnya.
Ada juga stunting terjadi yang dialami karena kehamilan terlalu, dekat banyak, atau cepat.
"Semoga kita yang hadir pada hari ini selalu diberikan kekuatan agar terhindar dari segala penyakit, " pungkas Ade Rezki.
Selanjutnya acara penyerahan plakat dan piagam penghargaan serta berfoto dalam upaya percepatan pencegahan penanggulangan stunting di Kota Bukittinggi
Terakhir Anggota DPR RI Ade Rezki Pratama menyerahan bantuan senilai 10 juta rupiah untuk pembangunan Rumah Tahfidz.
(Linda).