Linda Sari
Linda Sari
  • Jun 10, 2021
  • 4902

Akibat Kurangnya Armada,Tumpukan Sampah diKota Bukittinggi Semakin Meningkat  

Akibat Kurangnya Armada,Tumpukan Sampah diKota Bukittinggi Semakin Meningkat  
Akibat Kurangnya Armada, Tumpukan Sampah di kota Bukittinggi Semakin Meningkat

BUKITTINGGI-Masyarakat keluhkan tumpukkan sampah karena tak habis dibawa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bukittinggi hingga keluarkan bau busuk yang menyengat sampai radius puluhan meter.

Salah seorang warga Bukittinggi, H.Efi mengatakan ini tak seperti biasa terjadi, atau mungkin sisa sampah sengaja dilakukan agar Walikota Bukittinggi mendapat rangking buruk di mata masyarakat, (09/06).

"Adanya sampah tersisa alias tak habis dibawa DLH, baru kali ini terjadi, dan sudah berlangsung sekitar satu bulan terakhir ini, " ucapnya.


Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Syafnir membantah atas tuduhan sampah sengaja disisakan di titik kumpul belakang Pasar Atas tersebut, agar padangan masyarakat jeleknya ke wali kota yang baru.

Syafnir menegaskan saat ini volume sampah memang mengalami peningkatkan. Sampah biasanya 110 ton se hari, kini mencapai 127 ton se hari.

Kurangnya armada, menurut Syafnir, juga menjadi kendala dalam membawa sampah ke TPA kota Payakumbuh.

“Armada kita ada 15 unit. Butuh dua unit lagi, termasuk tambahan delapan orang petugas, satu sopir dan tiga orang petugas memungut sampah, ” tutur Syafnir.

Sampah tersisa di titik kumpul sampah yang berada di belakang Pasar Atas itu, kata Syafnir, rute mobil sampah yang tadinya mengangkut sampah di titik kumpul sampah dilakukan terakhir, akan diutamakan terlebih dulu untuk dipungut.

“Kerja sama masyarakat, khususnya pedagang di Pasar Atas sangat diperlukan. Buang lah sampah secara disiplin sesuai waktu yang ditentukan. Jangan sampah sudah dipungut, lalu baru dibuang ke titik kumpul, ” tukasnya.

Kepala DLH memaparkan pernah ada sampah ditumpuk di dekat salah satu sekolah TK. Kata dia, itu dilakukan ada dugaan disengaja oleh oknum orang tak bertanggung jawab, kemungkinan untuk kepentingan politik.

“Kita punya target, tidak ada lagi titik kumpul sampah di sudut-sudut kota Bukittinggi. Semua sampah dibawa pakai mobil pick up, lalu dikumpulkan di tanah lapang yang berlokasi di belakang kantor DLH, ” imbunya.

“Banyaknya mobil pick up untuk 24 kelurahan, dibutuhkan 30 unit. Satu kelurahan bisa membutuhkan dua sampai tiga mobil pick up, tergantung luas kelurahannya. Kelurahan yang kecil, mungkin butuh satu mobil pick up saja, ” katanya..

Menurut dia, di APBD perubahan 2021, akan dialokasikan dana untuk pembelian mobil pick up sebanyak lima unit. Sedangkan pembelian 25 unit pick up akan dialokasikan di APBD 2022.

"Untuk pengelolaan sampah di kota Bukittinggi pada 2021, telah menghabiskan dana APBD Rp17 miliar, " pungkasnya.(linda).

Penulis :
Bagikan :

Berita terkait

MENU